Apa yang Dimaksud dengan Aqiqah? Berikut Penjelasan, Dasar Hukum, Ketentuan, Serta Hikmah

Islam sebagai agama Rahmatan lil Alamin, telah mengatur beberapa hal yang berkaitan dengan kelahiran seorang anak. Salah satu hal tersebut yakni mengenai aqiqah. Aqiqah memiliki arti memutus, melubangi, dan ada yang mengatakan, akikah merupakan nama bagi hewan yang disembelih.

Distilahkan juga, aqiqah merupakan rambut yang dibawa si bayi ketika lahir. Aqiqah merupakan salah satu ibadah untuk menanamkan nilai nilai ketauhidan kepada anak yang masih suci. Dengan adanya aqiqah, diharapkan sang bayi mendapatkan kekuatan, kesehatan lahir dan batin.

Lahir dan batinnya tumbuh dan berkembang sesuai dengan nilai nilai Ilahiyah. Dengan aqiqah juga, diharapkan sang bayi kelak menjadi anak yang saleh salehah dan berbakti kepada kedua orangtuanya. Dalam , dijelaskan mengenai pengertian, dasar hukum, ketentuan, hikmah, dan perbedaan aqiqah dengan kurban, di antaranya:

Menurut para ulama, pengertian aqiqah secara bahasa adalah rambut kepala bayi yang tumbuh sejak lahirnya. Sedangkan menurut istilah aqiqah berarti menyembelih hewan ternak berkenaan dengan kelahiran anak sesuai dengan ketentuan syara’ sebagai bukti rasa syukur kepada Allah Swt. Aqiqah merupakan perwujudan dari rasa syukur akan kehadiran seorang anak yang sangat didambakan oleh setiap keluarga.

Sejarah mencatat, aqiqah pertama kali dilaksanakan oleh dua orang saudara kembar cucu Nabi Muhammad Saw, dari perkawinan Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib, yakni Hasan dan Husein. Adapun dalil tentang aqiqah berdasarkan sabda Rasulullah Saw, yang memilik arti: Artinya : “Dari Samurah Ra., sesungguhnya Rasulullah saw berkata “Anak yang baru lahir masih tergadai sampai disembelihkan baginya aqiqah pada hari yang ketujuh dari hari lahirnya, dan hari itu juga hendaklah dicukur rambutnya, dan di beri nama.” (HR. At Tirmizi).

Yang dimaksud dengan tergadai yakni, sebagaiman a jaminan yang harus ditebus dengan membayar, maka seakan akan hukumnya menjadi wajib bagi yang mampu. Ketentuan yang harus dipenuhi dalam ibadah aqiqah, di antaranya: 1. Umur binatang aqiqah sama dengan binatang kurban yakni kambing minimal berusia dua tahun dan sudah tanggal giginya.

2. Pemanfaatan daging aqiqah sama dengan daging kurban yaitu disedekahkan kepada fakir miskin, tidak boleh dijual walaupun kulitnya. 3. Disunnahkan daging aqiqah dimasak terlebih dahulu sebelum dibagikan, atau mengundang saudara dan tetangga untuk datang menyantap daging yang sudah dimasak. Orang yang melaksanakan aqiqah boleh memakan dan menyimpan sedikit dari daging tersebut, kecuali akikah karena nazar.

4. Waktu penyembelihan, disunnahkan dilangsungkan pada hari ketujuh Jika tidak, maka pada hari keempat belas atau hari kedua puluh satu dari hari kelahirannya. Apabila masih tidak memungkinkan maka dapat dilaksanakan kapan saja.

Maka pelaksanaan aqiqah adalah hari lahir minus satu hari. Misalnya ada bayi yang lahir pada hari Senin, maka aqiqah dilakukan pada hari Ahad. Apabila lahir pada hari Jum’at, maka aqiqah dilakukan pada hari Kamis.

Melaksanakan aqiqah banyak memiliki hikmah, diantaranya: 1. Merupakan bentuk taqarrub dan syukur kepada Allah Swt atas kelahiran anak. 2. Menambah kecintaan anak kepada orang tua.

3. Mewujudkan hubungan yang baik sesama tetangga maupun saudara dengan ikut merasakan kegembiraan atas kelahiran seorang anak. 4. Perlindungan dari setan yang dapat mengganggu anak yang baru lahir. 5. Aqiqah merupakan tebusan hutang anak untuk memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya kelak pada hari perhitungan.

6. Selain itu, aqiqah dapat memperkuat ukhuwah (persaudaraan) diantara masyarakat terutama antara yang kaya dan yang miskin. Disyariatkan antara tanggal 10 sampai dengan 13 bulan Zulhijjah Kurban disyariatkan untuk dilaksanakan setiap tahun.

Binatang cukup satu ekor Seekor sapi boleh untuk tujuh orang Daging lebih utama dibagikan mentah

Disyariatkan berkenaan dengan kelahiran anak Aqiqah disyariatkan satu kali seumur hidup Anak laki laki 2 ekor kambing atau sedangkan untuk perempuan 1 ekor

Satu ekor kambing untuk seorang anak Daging diberikan setelah matang Materi sekolah

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *